Selasa, 02 Februari 2021

Merawat SSD Seperti HDD Eksternal

HDD Eksternal - Apa PC/Laptop yang kalian miliki menggunakan SSD sebagai storage untuk menyimpan data? Atau kalian baru memiliki rencana untuk upgrade dari HDD Eksternal atau Internal ke SSD?

Meskipun sama-sama memiliki peran yang sama sebagai media penyimpanan data permanent para penggunanya, nyatanya SSD ini memerlukan perawatan khusus yang berbeda dari HDD Eksternal ataupun HDD Internal loh. Terdapat beberapa hal yang normal jika dilakukan pada HDD Eksternal atau Internal tapi tidak normal jika dilakukan pada SSD.

Agar SSD yang kalian miliki tetap awet, tidak cepat rusak dan tetap dapat bekerja secara optimal dan cepat. Maka, kalian dapat mengikuti cara-cara untuk merawat SSD dibawah ini.


Tips Merawat SSD Agar Awet Seperti HDD Eksternal


Tips Merawat SSD Agar Awet Seperti HDD Eksternal
Tips Merawat SSD Agar Awet Seperti HDD Eksternal

Jangan Melakukan Defrag Pada SSD

Hardisk menggunakan teknologi piringan atau platter untuk melakukan kegiatan membaca dan menulis file/data, tersebarnya posisi suatu file/data di piringan hardisk, dapat mempengaruhi proses membaca dan menulis pada hard disk.

Sehingga prosedur defrag pada haridsk ini sudah pasti perlu dilakukan, agar proses membaca dan menulis file/data pada hard disk dapat menjadi lebih cepatm, serta dapat merapikan file-file yang tersimpan didalam hardisk agar menjadi lebih beurut. Proses defrag tentunya akan lebih berpengaruh besar pada hardisk.

Sedangkan untuk SSD, mereka tidak menggunakan cakram sebagai tempat penyimpanan data penggunanya. proses defrag pada hardisk ini hanya akan berfungsi untuk merapihkan file-file yang tersimpan didalam HDD. Sedangkan proses defrag pada SSD ini tidak memiliki manfaatnya sama sekali, malah dapat membuat kinerja SSD jadi sedikit lebih menurun.

 

Upgrade Kapasitas RAM Kalian

Ketika kalian menjalankan berbagai macam aplikasi secara bersamaan, maka sebagian OS akan mengambil sedikit dari kapasitas storage yang kalian miliki.

Jadi, alangkah lebih baik jika kalian melakukan upgrade kapasitas RAM kalian terlebih dahulu, agar kegiatan swap file ini dapat lebih teratasi dengan mudah. Dengan begitu, OS yang kalian gunakan tidak akan memaksa membaca atau menulis file/data kedalam SSD. Dengan begitu, SSD yang kalian miliki akan menjadi lebih awet.

 

Upgrade OS Keversi Terbaru

OS jadul seperti Windows XP dan Vista lahir lebih dulu sebelum SSD ada. Sehingga hanya OS versi terbaru saja yang mendapat dukungan dari SSD ini. Bisa saja kita mengakali agar OS lama kita support dengan SSD, akan tetapi kita tetap tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dari SSD tersebut.

Jadi buat kalian yang masih menggunakan OS versi lama, saya sarankan untuk melakukan upgrade ke versi OS paling terbaru agar dapat selalu support dengan teknologi SSD.

 

Jangan Mengcopy File Secara Sembarangan

Proses copy file bisa kita lakukan pada saat mau memindahakan suatu file atau melakukan back up file dari satu storage ke storage yang lainnya. Berarti kita tidak boleh melakukan copy atau back up file pada SSD?

Tidak juga, kalian tetap boleh melakukan copy file. Akan tetapi, kalian jangan sampai salah atau keliru dalam memilih software untuk keperluan back up file kalian. Gunakanlah software atau alat pendukung yang sudah mendukung SSD milik kalian.

 

Aktifkan Fitur TRIM

TRIM merupakan fitur yang tersedia pada SSD, yang berfungsi untuk memberitahu OS blok mana saja yang dianggap tidak digunakan dan menghapus data yang tersisa secara internal. Sehingga SSD dapat bekerja dengan optimal.

Cara mengaktifkan fitur TRIM pada SSD.

Terdapat sebuah aplikasi yang bernama CrystalDiskInfo yang support dengan OS Windows yang berfungsi untuk menampilkan informasi terkait aktivasi TRIM. Atau kalian juga bisa mengaktifkan fitur TRIM dengan menggunakan Command Prompt: “fsutil behavior query disabledeletenotify”

Jika berhasil, maka perintah tersebut akan menampilkan “DisableDeleteNotify = 0″ yang berarti fitur TRIM sudah aktif.

 

Jangan Sampai SSD Penuh

Hal ini tidak hanya berlaku pada hardisk saja, tetapi juga berlaku pada SSD. Kalian tidak boleh membiarkan SSD kalian penuh hingga tidak ada space atau ruangan kosong. Fungsi dari ruangan kosong pada SSD ini adalah untuk membantu meratakan algoritma agar distribusi data pada modul NAND dapat seimbang. Semakin sedikit atau tidak ada sisa ruang kosong pada SSD, tentunya akan membuat SSD bekerja lebih keras dan akan mempengaruhi kesehatan dan usia dari SSD tersebut.

 

Gunakan SSD Untuk OS dan Hardisk Untuk Data Biasa

Jika kalian menggunakan PC, jangan simpan data-data kalian seperti file pekerjaan, video, musik, installer software, foto-foto, dan lain sebagainya di dalam SSD, tetapi simpan file-file biasa tersebut kedalam hardisk saja.

Hal itu dikarenakan, kemampuan write pada SSD lebih lambat dibandingkan dengan kemampuan read nya. Sehingga SSD tidak begitu cocok untuk dijadikan sebagai tempat penyimpanan file-file berukuran besar. Ingat ya, bukan tidak bisa, tetapi tidak cocok saja.

Oleh karena itu, kebanyakan orang lebih sering menggunakan SSD untuk menginstall OS dan beberapa aplikasi penting terkait kebutuhan atau pekerjaan mereka. Fungsinya apa? Agar proses booting, read, dan write aplikasi tersebut dapat berjalan dengan lebih cepat.

 

Bagaimana, tertarik untuk upgrade dari HDD ke SSD? Jika tertarik, kalian dapat membaca artikel berikut ini yang menyediakan daftar estimasi harga SSD dan Hardisk terbaru untuk tahun 2021.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah Yang Sopan dan Baik!

Aplikasi Backup Data Terbaik Saat Ini

Aplikasi Backup Data   - Kita tidak akan pernah menduga kapan data yang kita simpan pada smartphone, sd card, hardisk, maupun penyimpanan da...